Jumat, Juli 04, 2008

Miracle of Love

Pada hari rabu bulan juni tahun 2008 , bertempat di Universitas Nasional PASIM Bandung.Lembaga pendidikan ini menggelar acara motivasi. Sungguh momen yang mengesankan, pada edisi perdana ini pasim dapat menghadirkan Ibu Dian Syarief dengan tanpa bisa dihadiri suaminya, Eko Pratomo. Eko Pratomo adalah penulis buku "Miracle of Love", yang berisi kisah hidup Dian Syarif sebagai ODAPUS (Orang dengan Lupus).

Kisahnya, Selama 9 tahun ini (Sejak 1999) Dian harus hidup tidak seperti orang normal. Tubuhnya lemah dan sering terkena penyakit karena terapi yang dilakukan untuk menghambat Lupus. Sampai akhirnya ia harus kehilangan penglihatannya. Karena Lupus, saat ini ia mengalami Low Vision (Lo Vi) dengan penglihatan yang tersisa 5% saja.

Sangat banyak dampak dari Lo Vi. Dian mengaku menjadi terhambat untuk melakukan aktivitas. Padahal ia sangat menyukai travelling dan membaca. "Padahal waktu dulu saya bisa membaca dengan sangat cepat", ujar Dian. Namun menurutnya hal yang paling membuatnya minder adalah Lo Vi membuatnya menjadi tidak mandiri.

Pada awalnya Dian merasa depresi dengan penyakitnya itu. Memang sulit menerima kenyataan bahwa kita telah kehilangan salah satu nikmat-Nya, misalnya penglihatan. Dan ternyata itu bukan satu-satunya cobaan yang harus dialami Dian. Pada tahun 2004 rahim Dian diangkat karena terus-terusan mengalami pendarahan. Akhirnya Dian tidak dapat memiliki keturunan.
Dian meyakini bahwa ujian ini diberikan Allah untuk "naik kelas". Dan ujian yang diberikan oleh Allah pasti disesuaikan dengan kemampuannya. "Saat ini saya selalu berpikir bahwa saya masih beruntung. Banyak orang yang menderita sakit dan tak mampu. Saya selalu menyempatkan diri untuk berkunjung ke Rumah Sakit untuk berempati dengan orang lain, dan itu membuat saya bersyukur", ujar Dian.

Pengalamannya dengan penyakit Lupus akhirnya menginspirasi Dian dan Eko untuk membangun Yayasan untuk ODAPUS. Yayasan itu dinamakan Syamsi Dhuha yang bertujuan membesarkan hati ODAPUS dan keluarganya dengan berbagai kegiatan, memberikan informasi mengenai Lupus dan Lo VI, serta mengumpulkan dan menyalurkan zakat untuk para ODAPUS yang kurang mampu.

Dian Syarief telah membuktikan bahwa kekurangan yang diberikan dalam tubuh kita tak menghambat kita untuk berguna bagi orang lain. Hal itu membuat malu orang yang masih diberi nikmat yang lengkap namun tak mensyukurinya.

Tidak ada komentar: